Archives

now browsing by author

 
Posted by: | Posted on: September 3, 2020

ULAR BERBISA

Ciri Ciri Ular Berbisa

Banyak warga yang menganggap jika ular begitu berbahaya karena bisa nya yang mematikan. Nyatanya tidak semua ular berbisa dapat melumpuhkan mangsanya dengan racun. Ular berbisa biasanya ditandai dengan ciri khusus seperti memiliki gigi taring kecil dan sebagian besar kepalanya berbentuk segitiga.

Ular berbisa di antaranya ular sendok, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular pohon, ular welang, hingga ular kobra. “Jika digigit ular itu maka akan ada bekas gigitan berupa luka halus yang berbentuk lengkungan. Ciri lain adalah ular berbisa memiliki warna yang terang dan mencolok, serta memiliki mata lebih lonjong dengan pupil berbentuk elips.

Ular berbisa juga miliki lubang dekat lubang hidung yang berguna mencari mangsa berdarah panas, serta biasanya ular berbisa miliki satu baris pada sisiknya. ciri lain ular berbisa adalah saat berenang pergerakannya terlihat seluruh badan.

Selain bentuk fisik ular perhatikan juga ciri-ciri luka gigitan yang dihasilkan. Saat menggigit biasanya ular berbisa akan menghasilkan luka dengan dua atau satu titik karena menggunakan taringnya seperti jarum suntik untuk menghantarkan bisa.

Sementara itu pada ular yang tidak berbisa luka yang dihasilkan bisa seperti sobek atau terkoyak karena menggunakan banyak giginya untuk mencengkeram mangsa.

Jenis untuk ular yang berbisa, dapat dikelompokkan pada dua kelompok yaitu elapidae dan viperidae. Ular yang termasuk elapidae contohnya, 1. Ular kobra (Naja) 2. Ular belang (Bungarus) 3. Ular cabai (Calliophis intestinalis). Ular yang masuk kelompok viperidae, cirinya adalah, 1. Bagian kepala berbentuk seperti segitiga 2. Kalau di daun warna ularnya cenderung hijau 3. Jika di tanah warna cenderung kecoklatan.

Gambar : Ular kobra (Naja)

Gambar : Ular belang (Bungarus)

 

Gambar : Ular cabai (Calliophis intestinalis)

Ular berbisa memiliki taring yang mengeluarkan bisa Untuk kasus ular kobra jawa atau ular sendok Jawa memiliki kemampuan untuk menyemprotkan bisanya hingga jarak satu meter. Jika Anda memiliki luka sekecil apapun dan terkena semburan bisa ular kobra Jawa ini maka efek yang akan ditimbulkan sama seperti gigitan ular kobra Jawa. Sebab bisa ular dapat masuk ke tubuh melalui luka.

Amati perilaku ular Perilaku ular berbisa juga dapat terlihat, kalau ular berbisa maka ia akan lebih santai dalam bergerak, tapi kalau didekati akan melakukan upaya perlindungan diri seperti mengangkat kepalanya atau menyerang. Sementara ular tidak berbisa, tidak memiliki taring dan bila didekati akan kabur.

Ciri lain dari ular berbisa dapat dilihat dari warna atau coraknya Ular berbisa lebih mencolok warnanya, misalnya ular cabai yang mempunyai garis warna merah di tubuhnya, kemudian ular bungarus memiliki warga hitam putih. “Namun khusus untuk ular kobra, yang mencolok adalah karena warnanya hitam legam. Perilaku ular kobra, kalau terancam akan menaikkan tubuhnya dan mengembangkan rusuknya. Bahkan dapat menyemburkan bisanya ke arah mata,” katanya.

Kobra itu tipikal ular yang melepas anak-anaknya. Dia tidak menjaga anak-anaknya, karena anak kobra ketika menetas sudah memiliki taring dan kelenjar bisa, jadi sudah bisa mencari makan sendiri,” ujarnya. Mengenal gigitan ular dan cara mengatasinya Ganjar mengatakan ular yang melancarkan gigitan bisa terjadi karena dua faktor, yaitu untuk memangsa, dan kedua untuk mempertahankan diri dari ancaman.

Mengenai cara pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi gigitan ular menurutnya, setiap kali seseorang digigit ular maka harus selalu waspada bahwa gigitan tersebut memiliki atau mengandung bisa. Hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah imobilisasi atau meminimalisasi gerakan pada area yang terkena gigitan ular.

Gambar : Imobilisasi

Perlakuannya seperti pada patah tulang, jadi kita memasang kayu yang diikatkan dengan perban di bagian tubuh yang terkena gigitan. Usahakan area yang tergigit tidak bergerak sama sekali untuk mencegah area peredaran bisa dengan cepat. Akan tetapi jangan diikat terlalu kencang. Setelah dilakukan upaya tersebut, barulah dibawa ke fasilitas kesehatan, seringkali ada beberapa tindakan yang salah dalam penanganan terhadap gigitan ular. Jika terkena gigitan ular, melukai lokasi yang terkena gigitan atau membakarnya sangat dilarang karena dapat terjadi infeksi. Dilarang pula menghisap darah di lokasi gigitan karena racunnya dapat termakan. “Yang paling bagus sesuai saran WHO yaitu imobilisasi di area gigitan. Selain itu untuk mengetahui dan mengidentifikasi beberapa pengetahuan dasar tentang ular. Jadi, saat korban gigitan dibawa ke dokter, dia akan tahu bahwa telah digigit oleh jenis ular apa. Apakah berbisa atau tidak, warna serta coraknya, dan lain-lain. Sehingga dapat diaplikasikan obat anti-bisa yang tepat dari jenis ular yang telah menggigit.

Mencegah ular masuk rumah dengan cara ini! Musim hujan telah tiba. Saat musim hujan sering terjadi ular masuk ke dalam rumah. Kemarin sempat heboh di beberapa daerah ular kobra masuk ke rumah.

Situasi ini pasti sangat menakutkan. Terutama bagi mereka yang punya anak-anak. Supaya terhindar dari situasi ini, berikut ulasan mengenai cara mencegah ular masuk ke dalam rumah.

Cara Mencegah Ular Masuk ke Rumah

Pastikan Rumah Bersih & Rapi

Rumah yang kotor membuat hewan-hewan suka masuk ke dalam rumah, terutama tikus. Dan tikus adalah makanan utama ular.

Apalagi rumah yang tidak rapi, banyak barang-barang bekas berserakan. Banyak terdapat sudut-sudut barang tempat mereka dapat bersembunyi dengan mudah.

Untuk itu, bersihkan rumah Anda dan rapikan agar mereka tidak bersembunyi di celah-celah rumah Anda.

Pastikan Tidak ada Tikus di Rumah

Cara cegah ular masuk rumah salah satunya adalah memastikan makanan alamiahnya tidak ada di dalam rumah, yakni tikus. Adanya tikus masuk rumah membuat potensi ular masuk ke dalam rumah untuk mencari makan.

Selain itu, apabila tikus bisa masuk ke dalam rumah, maka demikian pula ular juga pasti bisa. Pasti ada celah di mana tikus dan ular berpotensi keluar dan masuk ke rumah Anda.

Tutup Lubang-Lubang yang Berpotensi Dimasuki Ular

Telitilah celah-celah rumah Anda, adakah celah untuk dimasuki ular. Apakah rangka pintu yang sudah berlubang, atau pintu juga sudah berlubang.

Saluran pembuangan air, apakah tertutup dengan baik. Tempat lubang air kamar mandi, lubang tempat cucui baju atau cuci piring, apakah sudah ada teralis atau saringan penghalang yang kuat.

Potong Rumput dan Dahan Pohon di sekitar Rumah

Rumput yang terlalu tinggi menjadi jalan mudah bagi ular untuk bersembunyi dan merayap di sana. Sehingga pastikan rumput-rumput di halaman rumah maupun di sekitaran luar rumah dalam kondisi yang tidak terlalu panjang.

Selain itu, apabila ada pohon yang dahannya menyentuh rumah atau lubang jendela, sebisa mukin dipotong agar tidak menjadi akses masuk ular.

Beri Wangi-wangian di Pojok-pojok Ruangan

Biasanya orang menaburkan garam ke sekitar rumah untuk mencegah ular masuk rumah. Sebenarnya cara ini tidak efektif, sebab ular tidak takut dengan garam, dan tidak berefek apapun baginya. Justru lebih efektif dilakukan adalah memberi wewangian ke pojok-pojok rumah tempat dimana berpotensi dimasuki ular.

Kurangi Kelembaban Ruangan

Kondisi yang lembab dan tidak terurus menjadikan tempat itu nyaman bagi lokasi bersembunyi ular. Maka dari itu, selain membersihkannya, anda perlu menjaga agar tempat tersebut tidak lembab.

Gunakan produk penghisap kelembaban udara yang tersedia di pasaran untuk ruang-ruang yang berpotensi lembab. Penggunaan kapur barus atau karbol juga membantu.

Posted by: | Posted on: April 16, 2020

PERTOLONGAN PERTAMA PADA CEDERA OLAHRAGA MENGGUNAKAN METODE RICE

Pertolongan Pertama merupakanpPemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera / kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.

Tujuan Pertolongan Pertama :

  1. Menyelamatkan jiwa penderita.
  2. Mencegah cacat.
  3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

Kewajiban Pelaku Pertolongan Pertama :

  1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang sekitarnya. Karena keselamatan diri dan tim harus menjadi prioritas.
  2. Dapat menjangkau penderita. Dalam kasus kecelakaan atau musibah kemungkinan pelaku harus memindahkan penderita lain untuk dapat menjangkau penderita ynag lebih parah.
  3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
  4. Meminta bantuan / rujukan. Pelaku pertolongan pertama harus bertanggung jawab sampai bantuan rujukan mengambil alih penanganan penderita.
  5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban.
  6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
  7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
  8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
  9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi.

Dalam penanganan Cedera olahraga ada metode sederhana yang dapat di lakukan sendiri, yaitu RICE

RICE merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression dan Elevation. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak (sprain maupun strain, dan memar). Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera, yaitu antara 48 sampai 72 jam segera setelah cedera terjadi.

R = REST

 

Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sedangkan bagian tubuh yang tidak cedera boleh tetap melakukan aktivitas. Tujuan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera adalah:

  1. Mencegah cedera lebih lanjut
  2. Membuat proses penyembuhan luka lebih cepat

Segera setelah cedera sebaiknya jangan gunakan bagian cedera sama sekali atau istirahatkan total sekitar 15 menit. Kemudian, istirahatkan sampai nyeri pada cedera hilang, atau hingga 48 jam.

I = ICE

Secara umum manfaat penggunaan es pada cedera jaringan lunak adalah:

  1. Membatasi pembengkakan
  2. Mengurangi nyeri
  3. Mengurangi spasme otot

Pemberian es dilakukan dengan memasukkan pecahan es ke dalam kantung plastik seluas area cedera atau lebih. Setelah itu bungkus plastik dengan handuk yang sudah dibasahi, kemudian ditempelkan pada area cedera. Kemudian tutup dengan elastic verban melebihi permukaan dari kantung es tadi. Pemberian es sebaiknya dilakukan dalam waktu 10 menit atau sesegera mungkin setelah cedera selama 15 – 20 menit, kemudian diulang setiap 2-4 jam. Pemberian es secara berkala ini dilakukan selama 24 jam pertama setelah cedera.

C = Compression

Kompresi adalah aplikasi gaya tekan terhadap lokasi cedera. Kompresi digunakan untuk membantu aplikasi es dan membatasi pembengkakan yang merupakan faktor utama untuk mempercepat masa rehabilitasi. Oleh karena itu kompresi sering dikatakan sebagai bagian yang paling penting dari RICE. Aplikasi kompresi dilakukan dengan melilitkan elastic verban pada bagian cedera, yaitu dengan meregangkan verban hingga 75% panjangnya. Perlu diperhatikan saat melakukan pembebatan jangan terlalu ketat karena dapat menyebabkan gangguan sirkulasi dengan gejala-gejala seperti rasa baal, kesemutan, dan meningkatnya nyeri.

Lilitan ini harus meliputi seluruh area cedera dan diaplikasikan secara terus-menerus selama 24 jam pertama sesudah kejadian cedera. Dalam kasus dimana terjadi perdarahan, kompresi juga dapat membantu menghentikan perdarahan.

E = Elevation

Elevasi adalah meninggikan bagian yang mengalami cedera melebihi ketinggian jantung sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Elevasi juga akan membantu pembuluh darah vena untuk mengembalikan darah dari area cedera ke jantung sehingga mencegah terjadinya akumulasi atau pooling darah di area cedera.Bagian yang mengalami cedera diangkat sehingga berada 15-25 cm di atas ketinggian jantung. Elevasi sebaiknya dilakukan hingga pembengkakan menghilang

Posted by: | Posted on: Januari 2, 2020

Hello world!

Welcome to Dosen dan Pegawai Universitas Jambi Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!